Subscribe Us

header ads

Jangan Berhenti Memberi Manfaat!



Calendula officinalis atau disebut juga Marigold merupakan tanaman yang berasal dari daerah mediterania. Tanaman ini cukup unik karena dalam satu tanaman terdapat dua warna berbeda pada bunganya. Bunganya berwarna jingga dan kuning. Baunya yang khas menyebabkan tidak sedikit orang yang tidak menyukainya. Itu sebabnya di masyarakat Sunda tanaman ini dinamai (maaf) Kembang Tai Kotok karena dianggap “berbau” seperti kotoran ayam.

Kendati demikian, tanaman ini berbunga indah sehingga bermanfaat untuk menambah keindahan pekarangan rumah. Bahkan di Pulau Dewata Bali terdapat kebun bunga marigold yang luas terhampar indah berlokasi di daerah Baturiti. Kebutuhan terhadap bunga ini yang tinggi di Bali menjadikan marigold sebagai tambang emas. Pasalnya, di Bali, marigold diperlukan untuk upacara keagamaan dan penghias ruangan hotel dan tempat wisata. Kebutuhan bunga ini di Bali bisa mencapai 30-40 ton per hari. Jika menghadapi hari raya permintaannya meningkat pesat. Harganya pun bisa melonjak tinggi.

Kebun Bunga Marigold Baturiti, Bali | Foto: tripcanvas.co 
Manfaat lain, tanaman ini dapat menjadi pengusir alami nyamuk karena memiliki bau yang khas yang tidak disukai nyamuk. Marigold mengandung Pyrethrum, senyawa yang digunakan dalam banyak penolak serangga.

Dalam hal kesehatan, bunga marigold memiliki manfaat luar biasa yang didapat dari kendungan zat di dalamnya. Di antara manfaatnya adalah mencegah terjadinya katarak, anti penuaan dini, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, mengobati masalah pencernaan, mengobati demam dan sakit tenggorokan, anti peradangan, dan berbagai manfaat kesehatan lainnya.

Cukup mengejutkan, tanaman yang baunya dianggap tak sedap bagi sebagian orang justru mengandung banyak manfaat.
---

Inilah yang seharusnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai muslim, yakni memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi orang lain dan menghindarkan betapapun kecilnya kemudharatan yang dapat kita timbulkan. Sebab Rasulullah sudah mewasiatkan,

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni.

Memberi manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri, sebagaimana Allah firmankan dalam QS. Al-Isra ayat 7:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.”

Memberi manfaat bagi umat dapat kita lakukan dengan menyelamatkan orang lain dari gangguan tangan dan lisan, menghindarkan bahaya di jalan, menjadikan sumberdaya yang kita miliki mudah diakses oleh umat baik dalam keilmuannya, materinya, sehingga diri kita memiliki kehidupan yang berkah. Selain itu kita dapat turut serta dalam pekerjaan-pekerjan membangun kehidupan sosial dan keagamaan yang baik, baik di dalam suatu wilayah maupun negara.

Dalam menciptakan kebermanfaat diri tersebut akan selalu saja ada pihak-pihak yang tidak menyukai, sebagaimana bunga marigold yang baunya tidak disukai sebagian orang. Ada yang cukup dengan bersikap tidak suka, namun ada juga yang sampai menebarkan fitnah agar kita jadi berkecil hati dan batal melakukan kebaikan. Kita hanya punya satu pilihan: tetap berkarya dan lanjutkan kebaikan yang sudah kita lakukan.

Sebab berhenti hanya akan membesarkan hati para pembenci kebaikan dan membuat orang-orang bermental negatif bersorak-sorai atas undur dirinya kita dari perjuangan. Untuk itu, teruslah bergerak, memberi manfaat untuk umat meskipun para pembenci tak pernah lelah menebar fitnah.* [musa]

Posting Komentar

0 Komentar