Subscribe Us

header ads

Hikmah di Balik Cangkang Telur



"Lihatlah ketika seekor anak burung hendak menetas dari telurnya. Ia perlu berusaha sendiri mematuk cangkang telur dari dalam. Begitulah alam mengajarkan, kita harus berusaha sendiri untuk bisa hidup!"

Saya suka dengan kata-kata para motivator yang seperti ini. Penuh semangat dan menginspirasi. Anak burung memang contoh yang ideal untuk mendefinisikan perjuangan. Betapa mereka masih terlalu kecil dan lemah, namun sudah harus berjuang keluar dari cangkang.

Saya selalu suka dengan kisah telur yang baru menetas. Hingga suatu hari saya membaca sebuah penelitian ahli biologi dari Universitas McGrill di kota Montreal, Kanada, yang mengungkap tabir misteri penetasan telur.

Profesor bernama Marc D McKee itu menyimpulkan bahwa cangkang telur mengandung sejumlah protein yang disebut osteopontin. Zat aktif inilah yang menyebabkan cangkang telur itu tebal dan kuat.

Sekitar tiga hari sebelum menetas, secara alami kandungan protein osteopontin akan menurun yang menyebabkan cangkang semakin lemah dan rapuh. Puncaknya pada hari penetasan ketika anak-anak unggas itu mematuk-matuk cangkang telur dari dalam, itu adalah kondisi ketika telur memang sudah sangat tipis dan mudah dipecahkan.

Maka sebenarnya perjuangan sang anak burung bisa keluar dari dalam telur bukan murni atas usahanya sendiri, namun ada kontribusi Allah Yang Maha Kuasa dengan mengatur sebelumnya agar cangkang itu merapuh sehingga memudahkan usaha burung mungil tersebut.

ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ
"Kemudian Dia memudahkan jalan (kelahirannya)." (Surat Abasa: 20)

Berarti sekarang kisah telur yang baru menetas semakin mengandung hikmah yang lengkap. Bukan hanya mengajarkan tentang perjuangan namun juga mendidik pentingnya merendahkan hati.

Sebesar apapun kesuksesan kita, bukan semata-mata karena kita telah berjuang. Ingatlah selalu bahwa di sana ada kontribusi Allah Yang Maha Kuasa dengan mengatur segala sesuatunya sehingga memudahkan usaha kita tersebut. Tetaplah rendah hati.

Posting Komentar

0 Komentar