Subscribe Us

header ads

Berlarilah, Mundurlah Sejenak, Kemudian Melesat Jauh


Dalam sebuah cabang atletik khususnya lompat jauh, seorang atlet biasanya melakukan ancang-ancang atau awalan dengan berlari terlebih dahulu sejauh 30 meter sebelum garis lompat. Kemudian sang atlet meningkatkan kecepatan larinya semaksimal mungkin sebelum akhirnya melakukan tolakan (meloncat) yang jauh dengan satu kaki sedekat mungkin dengan garis tolak. Ancang-ancang dengan berlari ini dilakukan untuk mendapatkan kecepatan dan kekuatan ketika sang atlet melompat sehingga mendapat jarak lompatan yang jauh.

Lain halnya dengan seorang anak yang bermain mobil-mobilan dengan fitur pull back, yang mana agar mobil tersebut dapat melaju kencang si anak harus memundurkan mobil tersebut ke belakang beberapa sentimeter kemudian dilepaskan sehingga gaya pegas yang kuat mendorong mobil tersebut sehingga melaju kencang.

Kesamaan dari dua kegiatan tersebut adalah adanya ancang-ancang. Yang pertama berlari sebelum melompat, yang kedua mundur dulu ke belakang agar memiliki kekuatan bertolak untuk melaju ke depan.

Dalam kehidupan terkadang kita tak bisa berjalan santai. Kita perlu berlari, dalam arti bersegera melakukan berbagai proyek kebaikan, baik dalam hal pekerjaan maupun dalam beramal. Ide-ide brilian untuk pengembangan bisnis segeralah direncanakan secara matang kemudian dieksekusi tanpa ada penundaan. Pun dalam melakukan amal kebaikan segerakanlah karena kesempatan itu belum tentu datang untuk kedua kalinya. Terlebih di saat bulan Ramadhan ini Allah sediakan berbagai proyek amalan yang dilipatgandakan pahalanya. Sebab hanya Allah yang tahu sampai-tidakkah umur kita pada Ramadhan berikutnya. Dengan menyegerakan proyek kebaikan yang bersifat duniawi dan ukhrawi ini kita dapat melakukan lompatan yang jauh sehingga menjadi pemenang dalam dunia usaha dan pemenang sebagai manusia yang mencapai derajat taqwa.

Terkadang pula dalam melangkahkan kaki dalam track kehidupan ini kita salah melangkah sehingga harus berhenti sejenak bahkan mundur beberapa langkah untuk mencermati hal-hal yang sudah kita lakukan. Jika kesalahan itu sudah kita temukan maka segera perbaiki. Jika kesalahan itu bersifat personal, segera jalinlah permaafan dan kesepahaman agar komunikasi interpersonal dalam ruang bisnis dan sosial kemasyarakatan semakin membaik sehingga terjalin sinergitas yang baik pula. Jika kesalahan itu bersifat vertikal, dosa antara makhluk dengan Sang Khalik, segera lakukan pertaubatan, agar Allah turunkan rahmat-Nya, turunkan berbagai kemudahan sehingga kita pun dapat ringan melangkah dari titik kita melakukan kesalahan tadi untuk kemudian melesat jauh menggapai kejayaan usaha, kejayaan umat, serta meraih derajat taqwa.* [musa]

Posting Komentar

0 Komentar