Subscribe Us

header ads

Setan Keder


Ust. Arafat

Jika suatu hari kita melintasi wilayah yang terkenal angker dan kita yakin sudah berjalan terus ke depan, namun tetiba kembali lagi ke tempat semula seolah-olah hanya berputar-putar saja.

Jangan heran kalau orang akan berkata bahwa kita sedang diganggu oleh setan keder, yaitu sejenis mahluk halus yang menggoda orang agar menjadi bingung. Keder sendiri artinya linglung.

Jadi setan keder adalah setan bingung. Entah mengapa mereka dinamakan seperti itu, apakah karena setan itu sedang bingung, atau karena setan itu hobi membuat orang bingung? Saya sendiri juga bingung.

Yang jelas fenomena setan keder seperti di atas kembali kepada kita masing-masing, mungkin ada yang menganggap hanya mitos dan ada pula yang tidak.

Tetapi ada satu jenis setan keder yang benar-benar ada di dunia ini. Siapakah mereka? Yaitu sekelompok setan yang selama bulan Ramadhan dibelenggu oleh Allah.

Mereka tentu sudah menyiapkan segala sesuatunya sebelum Ramadhan tiba. Ingat, setan hanya pelatih. Meski ia dibelenggu, nafsu manusia yang sudah dilatih selama 11 bulan membuat setan tak perlu khawatir meninggalkan manusia.

Manusia yang sudah terlatih tidak jujur, tetap saja akan bersifat begitu meski sang pelatihnya pergi. Manusia yang sudah terlatih tidak perhatian dengan sunnah Nabi, pastinya sudah nyaman dengan akhlak seperti itu meski sang pelatih tak bisa memantau.

Ketika Ramadhan usai, para setan kembali kepada "anak didik" mereka dari golongan manusia dan mereka senang luar biasa karena mendapati manusia yang tak mengalami perubahan meski telah diguyur Ramadhan. Itu pertanda mereka sukses sebagai pelatih.

Tetapi tidak semua begitu, ada pula setan keder. Yaitu mereka yang melihat "anak didik" nya sudah banyak berbeda. Ramadhan nyata memberi perubahan.

Ketika sebagian manusia berjanji akan lebih taat setelah Ramadhan. Ketika sebagian manusia bertekad mempertahankan pikiran dan hati mereka usai Ramadhan. Saat itulah sebagian setan mulai keder. Karena itu pertanda mereka gagal sebagai pelatih.

Oleh karena itu, di Syawal ini mari kita bulatkan niat agar setelah kepergian bulan suci ini kita menjadi pribadi yang baru, yang lebih ringan kepada amal baik dan teramat berat untuk perbuatan maksiat. Jangan biarkan setan bahagia ketika mereka kembali dari perbelengguan, tetapi buat mereka menjadi setan keder. Setuju?

Sumber

Posting Komentar

0 Komentar